Hakikat Manusia (Ma’rifatul Insan)

Penciptaan Manusia
  1. Manusia diciptakan oleh Allah SWT di alam ‘azali melalui dua zat dasar, yaitu ruh (Q.S. 32: 9, 15: 29), dan tanah (Q.S. 32: 7-8, 15: 28),
  2. Allah SWT menciptakan manusia dengan membekali tiga potensi dasar, yaitu :
    1. Hati untuk diisi tekad. (Q.S. 18: 29)
    2. Akal untuk diisi ilmu. (Q.S. 17: 26, 67: 10)
    3. Jasad untuk beramal. (Q.S. 9: 105)
Dengan ketiga potensi dasar tersebut, manusia diberi amanah untuk beribadah hanya kepada Allah SWT (Q.S. 93: 72) dan menjadi khalifah di bumi (Q.S. 2: 31). Jika manusia melakukan dua amanah tersebut, maka manusia akan mendapaatkan balasan dari Allah SWT, baik berupa jannah atau naar(Q.S. 95: 8, 16: 97, 84: 25)
Makna Manusia
Para ulama mendefinisikan manusia sebagai :
Makhluk yang dimuliakan dan diberi tugas : beban untuk melakukan amanah (ibadah dan khalifah) dan diberi kebebasan untuk memilih dan nanti akan di beri balasan atas pelaksanaan amanah Allah SWt tersebut
Hakekat Manusia
  1. Hakikat manusia sebagai makhluk : berada dalam fitrah (Q.S. 30: 30), bersifat lemah (Q.S. 4: 28), bodoh jika tidak mendapat hidayah Allah SWT(Q.S. 33: 72) dan faqir akan rezeki dan hidayah-Nya (Q.S. 3: 65, 14)
  2. Manusia dimuliakan oleh Allah SWT atas segala ciptaan-Nya karena diberikan tiga hal : ditiupkan ruh (Q.S. 32: 9), diberikan kelebihan potensi yang tidak diberikan kepada makhluk yang lain (Q.S. 17: 70),  ditundukkannya alam semesta padanya (Q.S. 2: 29).
  3. Manusia dibebani : ibadah hanya kepada Allah SWT (Q.S. 51: 56), dan endapatkan amanah menjadi khalifah di bumi (Q.S. 2: 30)
  4. Manusia diberi kebebasan memilih apakah ia mau beriman kepada Allah SWT ataukah tidak mau beriman dan menjadi kafir (Q.S. 90: 10,  76: 3, 18: 29)
  5. Dan atas pilihan yang diambilnya, manusia akan mendapatkan balasan, syurga (Q.S. 32: 19) atau neraka (Q.S. 32: 20)
Jenis Manusia dalam Al-qur’an
Allah SWT memberikan amanah kepada manusia. Mengapa ? karena Allah SWT memberikan kelebihan kepada manusia. Ada dua jenis kelompok manusia dalam melakukan amanah tersebut, :
  1. Kelompok pertama, adalah kelompok yang menjalankan amanah disebutkhalifah (wakil Allah SWT), sebagai wakil ia harus paham:
    1. Ia adalah bukan penguasa bumi yang sebenarnya. (Q.S. 24: 25)
    2. Ia harus menggunakannya sesuai perintah dan keinginan yang diwakilinya (Q.S. 76: 30)yaitu Allah SWT
    3. Ia tidak boleh menentang perintah dari sang penguasa yang sebenarnya. (Q.S. 100: 6-11)
  2. Kelompok kedua, adalah kelompok yang khianat (tidak menjalankan amanah dengan benar), Allah SWT menggambarkan kondisi mereka dalam al-qur’an :
    1. Menjadi tidak bermanfaat seperti kayu yang tersandar saja. (Q.S. 5:60)
    2. Sistem kehidupan mereka sangat lemah seperti sarang laba-laba.(Q.S. 29: 41)
    3. Hati mereka keras dari zikrullahdan membaca Al-qur’an seperti batu. (Q.S. 2: 74)
Akibatnya, mereka sulit mendapatkan lezatnya iman. Mereka sangat bodoh karena tidakmengenal Allah SWT secara benar, walaupun menurut mereka sangat pandai, sehingga :
  1. Seperti keledai yang membawa kitab(Q.S. 62: 5)
  2. Mudah digiring kemana-mana seperti binatang ternak. (Q.S. 7: 179)
  3. Licik sepert monyet. (Q.S. 5: 60)
  4. Menjijikkan seperti anjing. (Q.S. 7: 176)
  5. Rakus seperti babi. (Q.S. 63: 4)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *